Makalah Profesi
Kependidikan
JUDUL
“ Manajemen Pendidikan ”
-
Tengku
Razil Kadri (5315102704)
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2011
Kata Pengantar
Segala puji marilah kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi
atas berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
ini, sholawat serta salam juga tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman kita dalam kehidupan.
Penulis mengucapkan banyak – banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini. Dan juga ucapan terima kasih khusus
kepada dosen mata kuliah “ profesi kependidikan “ Bpk. Marja Mpd yang
senantiasa membimbing kami dalam pembuatan makalah ini sampai selesai.
Penulis berharap semoga makalah profesi kependidikan
dengan materi “ Manajemen Pendidikan “ ini menjadi sebuah bacaan yang
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.
Penulis tentunya mengharapkan kritik dan
saran yang bermanfaat guna menyempurnakan makalah – makalah selanjutnya. Semoga
ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.
Jakarta, Oktober 2011
Penulis
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
A.
Latar belakang masalah
B.
Rumusan
masalah
C.
Tujuan
Penulisan makalah
Bab II. Pembahasan
Bab III. Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang Masalah
Istilah manajemen pendidikan sering
disamakan dengan istilah administrasi pendidikan, kedua istilah ini kadang kala
membuat pengertian yang salah,karena tidak mengetahui substansinya.
Manajemen pendidikan yang digunakan
pada sekolah – sekolah umum intinya ialaha melaksanakan dari pada fungsi
perencanaan, pengelolaan dan pengontrolan. Untuk itu maka dalam makalah ini
akan dikulas lebih dalam tentang manajemen pendidikan itu.
Latar belakang penulisan ini ialah
menganalisa manajemen pendidikan yang diberlakukan pada sekolah – sekolah umum
maupun di tingkat perguruan tinggi,apakah manajemen tersebut sudah sesuai
dengan standar manajemen yang berlaku oleh pemerintah juga menapa manajemen
pendidikan itu diperlukan.
Didapati bahwa manajemen pendidikan
yang diberlakukan oleh sekolah – sekolah umum maupun tingkat perguruan
tinggi,belum mencapai standarisasi yang diberlakukan pemerintah seperti
manajemen kesiswaan yang amburadul, manajemen saran dan prasarana yang kurang
baik,dan manajemen kurikulum yang berlaku.
B.
Rumusan
Masalah
Pertanyaan : Mengapa diperlukan
manajemen pendidikan?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah agar dapat mengetahui tentang pengertian dari manajemen pendidikan yang
diberlakukan pada sekolah –sekolah maupun di tingkat perguruan tinggi. Juga
untuk mengetahui tentang ruang lingkup suatu manajemen pendidikan itu sendiri.
Tujuan lain ialah mengetahui
tentang fungsi dari suatu manajemen itu diberlakukan. Agar dapat menjadi sebuah
kesatuan dalam sistem pendidikan yang akan membangun bangsa menjadi masa depan
yang lebih baik melalui manajemen pendidikan.
Fungsi – fungsi dari suatu
manajemen tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan fungsinya bukan dengan
kemauan para pejabat sekolah. Dalam hal ini kita banyak dapati fungsi – fungsi
dari suatu manajemen yang telah keluar dari jalurnya. Oleh karena itu dengan
penulisan makalah ini,diharapkan kita dapat menganalisa kesalahan – kesalahan
dalam prosedur manajemen pendidikan.
Bab II
Pembahasan
A.
Pengertian
Istilah manajemen pendidikan sering
disamakan dengan istilah administrasi pendidikan,kedua istilah istilah tersebut
kadang kala membuat makna yang salah, karena tidak mengetahui substansinya.
Untuk itu memperjelas pemahaman istilah tersebut, maka terlebih dahulu diuraikan
tenteng pengertian secara etimologis. Administrasi berasal dari kata ad dan
ministrate, ad artinya kepada, ministrate artinya melayani, administrasi
diartikan sebagai “ melayani kepada ” kata administrasi secara sempit dikatakan
sebagai clerical work (kegiatan tata usaha). Secara luas administrasi diartikan
sebagai segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha
kerjasama kelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Asal usul istilah manajemen (management)
berasal dari kata manus (bahasa latin) yang berarti tangan, sedangkan dalam
bahasa Perancis berasal dari kata maneggeo berarti pengurusan. Di Indonesia
manajemen acapkali diterjemahkan dengan kepemimpinan, ketatalaksanaan dan
pengurusan.
Secara luas administrasi adalah
kesuluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan. Manajemen adalah segenap perbuatan
menggerakkan sekelompopk orang dan mengarahkan fasilitas dalam suatu usaha
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada intinya manajemen melaksanakan
fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengontrolan. Pada konteks manajemen
pendidikan, manajemen melaksanakan fungsinya dalam bidang garapan pendidikan.
B.
Pendidikan sebagai Suatu Sistem
Pendidikan sebagai suatu system merupakan kesatuan
dari unsure-unsurnya yaitu unsure input (peserta didik), unsure proses; terdiri
dari instrumental input dan environmental input dan terakhir output (lulusan).
Sistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
C.
Ruang
Lingkup Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup manajemen pendidikan terdiri dari
beberapa bidang garapan yaitu : manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan
prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan sekolah dan masyarakat,
manajemen kurikulum, dan manajemen tenaga kependidikan.
- Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan kegiatan mengelola
siswa yang diawali dengan penerimaan siswa baru, pembinaan selama siswa
bersekolah dan pembinan alumni.
1.1.Penerimaan
Siswa Baru
Kegiatan penerimaan siswa baru dimaksudkan agar
sekolah dapat menerima siswa sesuai dengan daya tampung sekolah, ketersediaan
fasilitas, staf dan tenaga pengajar dan juga kesiapan siswa untuk belajar pada
sekolah yang dituju. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
·
Penentuan
panitia penerimaan mahasiswa
·
Penyediaan
format atau biodata siswa
·
Menyiapkan
perangkat test dan instrument yang diperlukan
·
Ketentuan
kebijakan dari dinas kependidikan.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang begitu pesat merambah dunia pendidikan ini, berdampak positif
terhadap system penerimaan siswa baru disekolah. Hal tersebut tampak pada
system Penerimaan Siswa Baru Online, yaitu sebuah system penerimaan siswa berbasis
internet. PSB Online merupakan alat media yang dirancang untukmemudahkan calon
peserta didik baru untuk mendaftar, selain itumemudahkan pengolahan data bagi
siswa.
1.2.Pembinaan
Siswa
Pembinaan siswa dilakukan dengan kegiatan pembinaan
disiplin siswa, kenaikan kelas dan penjurusan, kegiatan organisasi siswa dan
ekstrakurikuler, dan pemberian layanan khusus bagi siswa.
1.2.1.
Pembinaan Disiplin Siswa
Masalah disiplin siswa merupakan maslah yang paling
urgen di sekolah, krena disiplin merupakan slah satu cerminan sekolah atau
pecitraan yang sangat publikatif terhadap baik tidaknya sebuah lembaga sekolah
dimata publik. Disiplin sekolah adalah keadaan tertib dimana para guru, staf
sekolah dan siswa yang tergabung dalam kelas atau sekolah, tunduk kepada
peraturan – peraturan yang telah ditetapkan dengan senag hati.
Ada beberapa tehnik yang dapat digunakan dalam
kegiataan pembinaan disiplin siswa yaitu:
·
Teknik
pengendalian dari luar ( external control technique )
Untuk meningaktakan proses pembinaan suatu kelas, seorang guru dapat
menggunakan teknik yang disebut external control technique , yaitu pengendalian
dari luar, yang berupa bimbingan dan penyuluhan yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa.
·
Teknik
pengendalian dari dalam ( internal control technique )
Pembinaan disiplin kelas dalam pelaksanaan sehari-hari, hendaklah
diusahakan mempergunakan teknik internal control. Kesadaran akan disiplin
hendaknya tumbuh dan berkembang dalam diri tiap siswa kearah disiplin diri
sendiri.
·
Teknik
pengendaliaan kooperatif ( cooperatrive control technique )
Dalam pembinaan kelas yang baik perlua adnanya kerjasama yang baik juga
antara guru dan siswa yang mengendalikan situasi kelas kearah terwujudnya
tujuan kelas, yaitu terwujudnya proses belajar mengajar yang favorable. Inilah
yang dimaksud teknik pengendaliaan kooperatif.
1.3.Layanan
Khusus Siswa
Layanan khusus siswa merupakan layanan yang
diberikan kepada siswa dalam rangka membantu kelancaran siswa belajar. Layanan
khusus ini diberikan dalam bentuk :
1.3.1.
Layanan Belajar
·
Penyediaan
perpustakaan dan referensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
·
Layanan
jaringan internet.
·
Layanan
pembelajaran dalam bentuk penyediaan fasilitas simulasi dan praktek lapangan.
1.3.2.
Layanan Finansial
·
Pencarian dan
penyediaan beasiswa.
·
Layanan antar
jemput.
·
Layanan
penyediaan kantin dengan menu makanan sehat dan murah.
1.3.3.
Layanan Kesehatan
·
Penyediaan
ruang bab kesehatan sekolah dengan layanan dokter atau petugas kesehatan yang
berasal dari siswa terlatih.
1.4.Pembinaan
Alumni
Pembinaan alumni dilakukan untuk menyediakan wadah
bagi para lulusan yang diikat dalam suatu organisasi sekolah. Organisasi alumni
sekolah bertujuan untuk :
·
Membangun jaringan silaturahmi kepada
para alumni sehingga tercipta rasa cinta terhadap almamater sekolah.
·
Memberdayakan alumni untuk membina siswa
disekolah almamater.
·
Memberdayakan alumni untuk membantu
mensukseskan program sekolah.
·
Mendapatkan informasi tentang pemetaan
alumni yang melanjutkan studi dan tempat kerja.
- Manajemen Sarana dan prasarana
2.1.Pengertian
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Adalah kegiatan pengelolaan saran dan prasarana yang
dilakukan oleh sekolah dalam upaya menunjang seluruh kegiatan, baik kegiatan
pembelajaran maupun kegiatan lain sehingga seluruh kegiatan berjalan lancer.
2.2.Ruang
Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana meliputi : perncanaan
atau analisis kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, pendistribusian dan
pemanfaatan, pemeliharaan dan pemusnahaan terhadap barang ybergerak ataupun
tidak, perabot sekolah, alat-alat belajar, dan lain lain.
2.3.Fungsi
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
2.3.1. Perencanaan atau Analisis kebutuhan
Merupakan
kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala kebutuhan perlengkapan yang
dibutuhkan oleh sekolah untuk kegiatan pembelajaran siswa dan kegiatan
penunjang lainnya dan dilakukan secara terus menerus selama kegiatan sekolah
berlangsung.
2.3.2. Pengadaan
Adalah
proses kegiatan mengadakan sarana dan prasarana yang dapat dilakukan dengan
cara-cara membeli,menyumbang, hibah, dll. Pengadaan sarana dan prasarana dapat
berbentuk pengadaan buku, alat, perabot dan bangunan.
2.3.3. Penginventarisan
Adalah
kegiatan melaksanakan penggunaan,penyelenggaraan,pengaturan, dan pencatatan
barang- barang, menyusun daftar baran yang menjadi milik sekolah ke dalam satu
daftar inventaris barang secara teratur dengan tujuan menjaga dan menciptakan
tertib administrasi barang milik Negara yang dipunyai sekolah.
2.3.4. Penggunaan atau Pemanfaatan Sarana dan
Prasarana
Penggunaan
sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis barang yang sesuai dengan
kebutuhan secara efektif dan efisien. Dalam hal pemanfaatan sarana harus
mempertimbangkan :
·
Tujuan yang
akan dicapai
·
Kesesuaian
antar media yang digunakan dengan materi yang akan dibahas.
·
Tersedianya
sarana dan prasarana penunjang.
·
Karakteristik
siswa.
C.5. Pemeliharaan
Adalah kegiatan merawat,memelihara dan menyimpan
barang-barang sesuai dengan bentuk-bentuk jenis baranganya sehingga barang
tersebut awet dan tahan lama serta dpat digunakan secara berulang-ulang dalam
waktu lama.
C.6. Penghapusan
Pengahpusan barang inventaris adalah pelepasan suatu
barang dari kepemilikan dan tanggung jawab pengurusnya oleh pemerintah ataupun
swasta. Pengahpusan barang dapat dilaukan dengan cara pelelangan dan
pemusnahan. Adapun syarat-syarat penghapusan :
·
Barang barang
dalam keadaan rusak berat
·
Perbaikan
suatu barang memerlukan biaya besar
·
Secara teknis
dan ekonomis kegunaannya tidak sesuai lagi dengan biaya pemeliharaan.
- Manajemen Keuangan
3.1.Pengertian
Manajemen
keuangan adalah kegiatan mengelola dana untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan
secara efektif dan efisien.
3.2.Ruang
Lingkup Manajemen Keuangan
Ruang lingkup
manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan kebutuhan dana penggalian,
pemanfaatan atau pendistribusian dan pelaporan atau pertanggung jawaban.
3.3.Prinsip
Pengelolaan Keuangan
Dalam
mengelola keuangan harus dilakukan dengan menganut system :
- Transparan
- Akuntabel
- Responsible
- Relevan
- Efektif
- Efisien
3.4.Pelaksanaan
Pengelolaan keuangan di Sekolah
Dalam
pelaksanaan pengelolaan keuangan di sekolah dilakukan oleh otorisator,
ordonator dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi kewenangan
untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran.
Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan
pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otoritasi yang
ditetapkan. Bendahrawan adalah pejabat yang berwenang dalam melakukan
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya.
Langkah-langkah
pengelolaan keuangan yaitu:
- Perencanaan atau Analisis Kebutuhan
Kegiatan perencanaan sekolah
dilakukan pada setiap awal tahun
pelajaran dengan mengidentifikasi segala kebutuhan.
- Penggalian atau Pencarian Sumber Dana
Penggalian sumber dana ialah kegiatan
mencari sumber dana yang dapat memberikan kontribusi untuk pembiayaan sekolah.
- Pendistribusian atau Pemanfaatan
Pendistribusian atau pemanfaatan sesuai
dengan yang ditetapkan dalam RAPBS, selain itu mengacu kepada peraturan yang
ditetapkan seperti peraturan pemanfaatan dana satuan operasional digunakan
secara proporsional.
- Pelaporan dan Pertanggung Jawaban
Dalam tahap ini sekolah harus mencatat
seluruh pemasukan keuangan sekolah dan belanja kegiatan yang dicatat secara
rinci dan sistematis. Pertanggung jawabannya menganut system transparan,
akuntabel dan responsibel.
- Manajemen Kurikulum
4.1.Pengertian
Adalah
pengelolaan kurikulum yang meliputi kegiatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian.
4.2.Unsur-unsur
atau Komponen Kurikulum
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjelaskan bahwa komponen kurikulum terdiri
dari :
- Tujuan pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
- Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Selanjutnya
realisasi kurikulum tersebut dimaksudkan dalam tahap pengelolaan kurikulum
yaitu ; menugaskan guru-guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
melakuakan kegiatan bimbingan kepada siswa.
- Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
5.1.Pengertian
Hubungan
sekolah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara sekolah
dan masyarakay untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang
kebuttuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab
masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.
5.2.Tujuan
Manajemen Sekolah dan Masyarakat (Husemas)
Tujuan Husemas
dimaksudkan untuk menciptakan hubungan sekolah secara harmonis, meningkatkan
kemajuan pendidikan disekolah dan memberi manfaat masyarakat akan kemajuan
sekolah.
Elsbree yang
dikutip Sobari (1994) mengemukakan tujuan husemas, yaitu:
- Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
- Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
- Untuk mengembangkan antuasisme atau semangat saling bantu antara sekolah dengan masyarakat antara sekolah dengan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak.
5.3.Fungsi
Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Fungsi Husemas
dideskripsi sebagai berikut :
- Mengebangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
- Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa harapannya mengenai tujuan pendidikan.
- Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik financial, material maupun moril.
- Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarkat terhadap kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.
- Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memeperoleh fasilitas dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu.
- Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha memecahkan persoalan pendidikan.
- Meningkatkan semngat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, dan meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan dalam masyarakat.
- Manajemen Tenaga Kependidikan
6.1.Pengertian
Manajemen tanaga
kependidikan adalah kegiatan mengelola personal pendidikan dalam melaksanakan
tugas-tugas sesuai tugas dan fungsinya agar berjalan dengan efektif.
Manajemen
tenaga kependidikan didefinisikan pula sebagai kegiatan menggerakan orang lain
untuk mencapai tujuan pendidikan. Yang dimaksud dengan tenaga pendidikan adalah
anggota msyarakat yang mengabdikan dirinya dan diangkat untuk menunjang
pelaksanaan pendidikan.
Pendidik
adalah tenaga berkependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serat berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi pesrta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
6.2.Ruang
Lingkup Manajemen Tenaga Kependidikan
Ruang lingkup
kegiatan manajemen tenaga kependidikan meliputi kegiatan :
- Rekruitmen : seleksi, orientasi dan penempatan
- Pembinaan : pendidikan dan pelatihan, kompensasi atau penggajian, pemberian kesejahteraan, kenaikan pangkat, penilaian, cuti pegawai.
- Pemensiunan
D.
Supervisi Kependidikan
- Pengertian
Super artinya melihat atau pandangan,
jadi supervise diartikan melihat dari atas. Orang yang melaksanakan kagiatan
supervise disebut supervisor.
Pengertian supervise tidak diartikan
melihat dari atas atau mencari keslahan-kesalahan bawahan, tetapi supervision
adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.jadi supervise
adalah bantuan dalam perkembangan dan proses belajar mengajar yang baik.
- Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervise pendidikan adalah
memperkembangkan situasi balajar dan mengajar yang lebih baik. Secara
operasional tujuan supervise adalah :
- Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
- Mambantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-alat pembelajaran.
- Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar siswa.
- Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan siswa
- Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pangalaman siswa.dll
- Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi supervisi pendidikan adalah usaha
perbaikan yang merupakan proses bimbingan sesuai perubahan dan kebutuhan
masyarakat. Secara rinci fungsi supervise dikemukakan sebagai berikut :
- Mengkoordinasi semua usaha sekolah
- Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
- Memperluas pengalaman guru-guru
- Menstimulasi usaha-usaha kreatif
- Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus
- Menganalisa situasi belajar dan mengajar
- Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staff
- Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
- Prinsip-prinsip Supervisi
Seorang supervisor pendidikan dalam
melaksanakan tugas mensupervisi tenaga kependidikan dean pendidik hendaknya
mengacu kepada prinsip ilmiah,demokratis, kooperatif dan kreatif. Prinsip
ilmiah mancakup unsur-unsur :
- Sistimatis, dilaksanakan secara teratur, berencana, dan kontinyu.
- Objektif, data yang didapat berdasarkan observasi nyata.
- Demokratif, menjunjung tinggi asas musyawarah.
- Kooperatif, seluruh staf seolah dapat bekerja sama mengembangkan usaha bersama.
- Konstruktif dan kreatif, mambina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang meras aman.
- Teknik Supervisi Pendidikan
Dikemukakan dua teknik,yaitu individual
dan kelompok.
- Teknik individual
Adalah bantuan yang dilakukan sendiri
oleh petugas supervise, baik terjadi di dalam maupun diluar sekolah.
- Teknik Kelompok
Dapat dilakukan dengan mengadakan
pertemuan atau rapat diskusi kelompok, mengadakan panataran atau seminar.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Manajemen
pendidikan merupakan upaya menggerakkan personal pendidikan dalam mencapai
tujuan. Fungsi – fungsi manajemen pendidikan dilaksanakan dalam rangka
mengimplementasikan kegiatan manajemen yang difokuskan pada bidang pendidikan.
Pendidikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari unsur input, proses dan
output. Unsur – unsur tersebut merupakan bidang gartpan manajemen pendidikan
yaitu ; siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, keuangan, ketanagaan, dan
hubungan sekolah dengan masyarakat. Fungsi – fungsi manajemen pendidikan
meliputi ; perencanaan, pengelolaan, pengontrolan, dan penilaian.
Perubahan
suatu kebijakan Negara berpengaruh pada aspek yang ada didalamnya. Lahirnya
kebijakan UU No. 25 Tahun 1999, UU No. 25 Tahun 2000, dan UU No. 20 Tahun 2003
membawa dampak pada perubahan paradigm pengelolaan pendidikan.
Kebijakan
pengelolaan pendidikan berbasis sekolah merupakan kebijakan pendidikan pasca
otonomi daerah yang memberikan otonomi yang luas kepada sekolah dan pelibatan
masyarakat.
B. Saran
Saran
ksaya,penulis berdasarkan isi dari makalah ini yaitu :
1. Sebaiknya
pemerintah lebih sering mengaudit manajemen pendidikan yang diberlakukan di sekolah
– sekolah maupun di tingkat perguruan tinggi, guna menstandarkan manajemen yang
telah diberlakukan sesuai dengan standar Nasional.
2. Dalam
hal kebijakan sekolah maupun tingkat perguruan tinggi,harus dapat
memaksimalakan fungsi – fungsi maupun tujuan diadakannya manajemen pendidikan
dalam bidang apapun.
Daftar
Pustaka
6. J.
Drost, SJ., Dari KBK (Kurikulum Bertujuan Kompetensi) Sampai MBS(Manajemen
Berbasis Sekolah), Jakarta, PT. Kompas Media Nusantara, 2005.
7. Made Pidarta, Prof. Dr., Manajemen Pendidikan
Indonesia, Crt. II, Jakarta,
Rineka
Cipta, 2004.
8. E.
Mulyasa, Dr. M.Pd., Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep, Strategi dan
Implementasi), Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, cet. 3 & 4, 2003.
9. H.
Syaiful Sagala, Dr. M.Pd., Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung.
2000.
numpang copas yah, makasih...
BalasHapus