Sabtu, 25 Mei 2013

Proses pengelasan dan pemotongan



Proses pengelasan dan pemotongan



proses berikut digunakan untuk memotong dan gouging bahan-bahan untuk ukuran dan bentuk dan untuk persiapan tepi untuk pengelasan
1.  Memotong dengan oxygen
bahan yang dipotong oleh jet oksigen setelah telah dibangkitkan dengan suhu pengapian oleh panas dari api gas, (oksigen dengan asetilena atau propana)

2. Memotong dengan powder/serbuk
bubuk yang cocok disuntikkan ke dalam aliran memotong (dengan oksigen) untuk membantu aksi pemotongan

3. Memotong dengan busur

bahan dipotong dengan pelelehan, menggunakan panas dari busur

4. Mencongkel
            ini adalah pembentukan alur dalam logam dengan cara pemotongan termal. digunakan untuk kembali grooving pengelasan logam dan menghapus cacat

sumber panas

empat sumber panas yang digunakan dalam proses pengelasan dan pemotongan - listrik, energi tinggi balok, kimia dan mekanik (gesekan)

1.       Listrik
busur listrik adalah sumber panas terkonsentrasi. suhu busur tergantung pada sifat dari elektroda dan arus busur

dalam proses pengelasan daya tahan, panas yang dihasilkan oleh hambatan listrik pada sufaces menghubungi material
2.       A. Energi tinggi balok
dalam elektron - berkas pengelasan dan pemotongan, panas yang dihasilkan oleh berkas elektron. yang fokus dari berkas elektron pada benda kerja dilakukan dalam ruang vakum

    Bradiasi cahaya
dalam pengelasan laser energi cahaya terkonsentrasi menjadi sumber panas

3.       Kimia

api las dan proses mengurangi pemakaian bahan bakar gas untuk membakar dengan oksigen. Gas bahan bakar yang paling umum digunakan adalah asetilena untuk pengelasan dan pemotongan dan propana untuk pra-hearting dan memotong.
dalam pengelasan termit, reaksi kimia, reaksi kimia terjadi antara bubuk aluminium dan besi oksida bubuk untuk menghasilkan panas


mekanik

dalam proses pengelasan gesekan dua permukaan menggosok ditekan bersama-sama dengan kekuatan.
gesekan menciptakan energi panas sampai suhu pengelasan tercapai.
dalam pengelasan ultrasonik, getaran mekanik dari bagian-bagian bersama-sama menyebabkan dijepit menghubungi las yang akan dibuat.
dalam pengelasan peledak, muatan peledak digunakan untuk memaksa dua bagian bersama-sama dengan dampak yang cukup untuk menyebabkan pemanasan dan ikatan permukaan.


 
Untuk dapat membantu terjaminnya keselamatan kerja las, perhatikan langkah-langkah berikut.

I. Persiapan
a. Peninjauan Lokasi Pengelasan.
Dari basil survei akan dapat ditentukan Iangkah-langkah pengannanan oleh pihak pengawas. seperti penyediaan baju tahan panas bagi pengelasan di tempat yang sangat panas, peiindung pendengaran bagi pengelasan di tempat yang bising, sabuk pengaman di tempat yang tinggi, dan pelindung kedap air di tempat yang basah. Selain itu, perlu juga dipersiapkan pengujian pendahuluan di tempat yang mengandung gas-gas yang berbahaya, rambu-rambu peringatan, blower penyuplai udara segar di tern pat yang pengap, serta alat perlindungan pernapasan di tempat yang banyak polusi debu.

b. Peralatan yang Dilas.
Peralatan yang akan dilas harus dibersihkan dengan cara dibilas. Hal ini bertujuan agar terhindar dari kandungan gas yang berbahaya. Selain itu harus mendapat izin dari pihak pengawas operasi instalasi yang akan mengukukur kelayakan pengelasan.

c. Peralatan Pengelasan
Berikut hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
  • Mesin las harus dalam keadaan baik, tidak rusak.
  • Welding set tidak boleh cacat.
  • Stang los dan ground harus dalam keadaan baik. Tidak boleh menghubungkan ujung kabel telanjang pada bidang las. Sisa tembaga yang menempel pada permukaan baja dapat menyebabkan keretakan yang sangat cepat.
  • Rambu-rambu peringatan dan lembar selubung pelindung busur nyala listrik dipersiapkan sesuai kebutuhan dan keadaan lingkungan.
d. Peralatan Bantu
Selain peralatan utama, dalam pengelasan diperlukan alat-alat bantu, di antaranya sebagai berikut.
  • Botol-botol acetylene, propan, serta zat asam yang harus dalam keadaan bails dan telah diuji tekan.
  • Regulator masih berfungsi dengan baik
  • Selang gas tidak dalam keadaan cacat.
  • Gerinda las masih berfungsi dengan baik
e. Peralatan Keselamatan Perorangan
Berikut yang termasuk jenis peralatan perorangan yang dibutuhkan dalam pengelasan.
  • Baju lengan panjang dan celana panjang yang terbuat dari katun. Pada saat pengelasan leher baju harus dikancingkan untuk menghindari percikan api las masuk ke dalam baju.
  • Topi katun untuk pemasangan topeng las.
  • Topeng las untuk melindungi mata dan muka. Pada saat pengelasan mata akan terlindungi dari radiasi panas, sinar ultra­violet dan infra merah.
  • Sarung tangan dari kulit.
  • Selongsong kaki dari kulit dan sepatu keselamatan.
  • Pelindung dada dari kulit (apron).
f. Peralatan Las Perseorangan
Seseorang yang melakukan pengelasan harus mengetahui peralatan yang harus dipakai, balk yang bersifat perseorangan maupun kelompok. Berikut peralatan pengelasan yang bersifat perseorangan.
Peralatan biasa seperti: martil pembersih dari besi untuk pengelasan besi/ baja, dari stainless steel untuk pengelasan stainless steel, dari paduan tembaga untuk pengelasan paduan tembaga. Pemakaian yang tertukar dapat mengakibatkan karat. Sikat kawat yang terbuat dari tiga logam tersebut, pahat runcing yang terbuat dari baja, dan stainless steel.
Peralatan khusus seperti: tang pengukur anus/ tegangan, kapur pengukur suhu permukaan bahan (tempil stick)
peralatan keselamatan kerja harus dipakai dan dimanfaatkan. Semua petunjuk dan nasehat pihak pengawas pelaksanaan pekerjaan harus ditaati demi keselamatan dan menyangkut kelangsungan produksi serta kelestarian lingkungan. Pelanggaran terhadapWPS (Welding Procedure Specification) yang telah disetujui dapat berakibat fatal. Pengelasan tidak boleh dimulai sebelum ada “lampu hijau” dari pengawas operasi.
berikut ini gambar alat bantu keselamatan kerja



alat bantu keselamatan mengelas
  1. topi las (pelindung)
  2. baju lengan panjang katun
  3. apron (pelindung badan)
  4. tang las (pemegang elektroda)
  5. sarung tangan las
  6. trafo las
  7. kipas aning (exhaust vent)
  8. hamer kawat baja
  9. kabel las
  10. selonsong pelindung kaki

Motor Bensin 2 langkah












Pemeriksaan Piston







Blok Mesin






Cylinder bores



Crankshaft







Piston





Cara jumper accu / batere mobil yang aman

Pada prinsipnya penjumperan batere mobil adalah meningkatkan arus untuk melakukan start mesin (paralel).
untuk memudahkan penjumperan hampir selalu dijumper di terminal batere mobil.(karena lebih mudah memasangnya dari pada di terminal dinamo starter)

Sediakan alat jumper 



                                                       Hubungkan sesuai urutan gambar


Keterangan :
Kabel Merah adalah kabel positif (+)
Kabel Hitam adalah kabel negatif (-)

Cara Jumper Accu :
1. Pastikan mobil yang mogok tidak menyalakan apapun (lampu, AC, tape, dsb),
2. Hubungkan kabel positif (+) ke terminal positif (+) accu yang soak.
3. Hubungkan kabel positif (+) ke terminal positif (+) accu yang baik.
4. Hubungkan kabel negatif (-) ke terminal negatif (-) accu yang baik.
5. Hubungkan kabel negatif (-) ke body atau rangka jauh dari posisi accu.
6. Nyalakan mesin mobil yang Accu-nya baik sekitar 30 detik
7. Nyalakan mesin mobil yang Accu-nya soak.
8. Setelah mesin sudah menyala, lepas hubungan kabel kebalikan dari langkah di atas.

Kabel negatif (-) dihubungkan ke body/frame mobil yang accunya soak dan harus jauh dari accu itu sendiri, dikarenakan accu yang soak mengeluarkan gas yang mudah terbakar, gas tersebut bisa tersulut oleh kontak (percik api) ketika kabel negatif (-) dipasang dekat dengan accu.




Stel Katup Mobil